Istilah "pertamax" dan "maho" bukan berasal dari kaskus ?!?

12:37 AM

Assalammualikum.
Senang sekali rasanya malam ini koneksi internet lumayan kencang, jadi saya sempat sempatin update postingan, walaupun hanya hasil dari blogwalking dan mungkin sobat blogger udah pernah baca judul postingan saya ini, atau pernah memposting hal yang serupa, kalau itu benar, ya maaf maaf saja. Bagi yang udah pernah posting atau udah pernah baca, anggap saja bernostalgia. Hehehe.

Ya sudahlah, langsung saja. Ternyata eh ternyata, istilah "pertamax" dan "maho" bukan berasal dari kaskus? Lho? Jadi dari mana coba? Ya sudah, dari pada bingung, (maaf maksudnya buat yang belum tau) langsung aja kita simak tulisan tulisan di bawah ini. Hehehehe.

PERTAMAX
Pertamax adalah sebuah istilah internet slang yang beredar di komunitas internet Indonesia, semacam di forum internet atau di sebuah komunitas blog. Istilah ini biasanya digunakan ketika ada seorang pembalas topik yang berhasil menulis sebagai komentator pertama di suatu tulisan tanpa membaca atau memahami tulisan tersebut terlebih dahulu.

Sejarah singkat :
Istilah pertamax pertama kali datang di sebuah blog bernama KafeMotor dan dipopulerkan oleh pemilik blog tersebut. Penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan darimana asal-usul kata tersebut ditemukan ialah karena blog tersebut mengangkat tema otomotif sebagai bahan pembahasannya. Oleh karena itu, digunakanlah istilah pertamax untuk menandai komentar pertama pada sebuah tulisan. Istilah ini kemudian menyebar ke banyak kalangan blogger Indonesia, yang kemudian diikuti oleh kalangan non-blogger lainnya semisal pada forum internet.

Istilah pertamax ini kemudian juga ditafsirkan dengan pemisahan kata "pertama" dan huruf "x". Pembacaan huruf "x" sebagai "kali" didasarkan atas kebiasaan remaja pada tahun 2005-an yang umum menyingkat kata itu dalam komunikasi tertulis. Sehingga kata pertamax bisa berarti dibaca "pertama kali".

Untuk mencegah komentator pertamax, terkadang pembuat artikel mengisi kolom komentarnya sendiri dengan pertamax atau kalimat yang senada segera setelah merilisnya.

MAHO
Ada sebuah posting menarik di Kaskus.com yang memposting salah satu post blog ini tentang Kisah Cinta Laura dan Maho. Mereka tidak membahas tentang kisah Cinta Laura dan Maho yang rumit itu, melainkan mencoba meraba-raba arti kata “Maho”. This is fascinating karena aku adalah orang yang sangat sering menggunakan kata “Maho!” (pengucapannya harus seperti kalo kita mau bilang “Shut Up!) dalam kosa kataku hahaha.

Forum ini kemudian mencoba membahas arti kata Maho, mulai dari MAnusia HOmo, MAlaysia HOkki, atau MAlingsia HOmo, atau MAnusia begHO. Ga’ jelas siapa yang memulainya, tapi yang pasti semuanya salah tangkap. Kalau begitu apa sebenarnya arti kata MAHO? Aku akan menjelaskan apa sebenarnya arti kata ini dari sejarah kata ini mulai digunakan.

Istilah “Maho” dipopulerkan di kampus STT Jakarta mulai tahun 1999-2000, ketika banyak mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara mulai berbicara bahasa Batak di kantin (sebagian besar bertujuan untuk melatih bahasa Batak mereka yang tertatih-tatih). Lalu mahasiswa suku lain yang mendengarnya bisa menangkap kata “Maho” yang sering terucap. Ketika ditanya, “kalian ngomong apa sih, gw ga ngerti?”, aku menjawab, “ga ngerti MAHO!”. Anehnya tanpa mengerti apa kata MAHO, dia menjawab, “Lo tuh yang MAHO!”

Bermula dari salah tanggap ini, akhirnya kata MAHO semakin populer di kalangan teman-teman nongkrongku. Kemana-mana aku pergi, aku pasti menggunakan kata MAHO dalam arti yang rancu, tidak jelas, dan dalam arti yang seluas-luasnya. Bahkan sekarang beberapa teman di Belanda mulai menggunakan kata MAHO seenaknya. Menurutku, dalam penggunaan kata ini di tongkronganku, MAHO dapat diartikan sebagai:

1. Hinaan; i.e. dalam kata (1) reseh; contoh: “Lo kok suka ganggu gw sih, dasar MAHO lo!” (2) Bego. contoh: “MAHO lo, gitu aja ga bisa!” (3) dalam berbagai bentuk hinaan lainnya karena MAHO kedengaran cocok untuk menghina orang!

2. Panggilan seseorang; i.e. “Maho, lo mau ke mana?” (ini sering aku gunakan untuk kepentingan pribadi!)

3. Kata ganti sifat sebuah benda yang kelihatan tidak bagus; i.e. “Eh lihat deh bajunya, MAHO banget ya!” (kira-kira artinya, Eh lihat deh, bajunya ga banget ya).

Anyways, konteks apapun yang digunakan untuk kata MAHO, umumnya itu berkonotasi negatif, kecuali ketika digunakan untuk memanggil seseorang itu bisa menjadi tanda kedekatan (karena umumnya digunakan untuk aku hahahaha).

Nah, arti sebenarnya dari kata MAHO adalah “….lah kau”. Ini berasal dari bahasa Batak, dua suku kata: MA berarti imbuhan “lah” setelah kata kerja, dan HO artinya kamu (kata ganti orang kedua). Jadi penggunaan aslinya ketika aku menjawab pertanyaan temanku di cerita di atas artinya “ga ngerti lah kau!” Tapi dia mungkin menangkapnya sebagai “Ga ngerti bego!” karena bunyi yang dihasilkan oleh kata tersebut. It doesn’t make any sense at all! Tapi karena bunyi yang dihasilkan kata ini terdengar cukup menghina di telinga, maka sampai sekarang penggunaannya masih terbatas dalam konotasi negatif! Selamat praktek deh MAHO! hahahaha….

Wassalam