Aspire S3: Ultrabook Pertama Acer

9:48 AM

Ini eranya Ultrabook. Dunia mobile computing segera berubah dengan hadirnya genre baru ini. Setelah notebook dan netbook, kini hadirlah Ultrabook. Acer tentu saja tetap berada di depan dengan menyediakan salah satu Ultrabook pertama di dunia, Aspire S3.

Apa itu Ultrabook?
Ultrabook adalah sebuah genre baru yang akan segera membanjiri pasaran. Idenya adalah menggabungkan kenyamanan penggunaan sebuah tablet dengan kemampuan productivity dari sebuah notebook yang bertenaga. Dimensi yang tipis, bobot ringan, instant on (langsung siap pakai saat dihidupkan), dan daya tahan baterai dalam kondisi standby adalah hal yang diidamkan dari sebuah tablet. Akan tetapi, kurangnya kemampuan productivity sebuah tablet membuatnya kurang handal saat diajak bekerja berat. Semua aspek inilah yang dipadu dalam sebuah Ultrabook.

Pada dasarnya Ultrabook akan memiliki beberapa aspek berikut ini:
Dimensi tipis, di bawah 20 mm pada sisi paling tebalnya
Ringan
Instant on, membuatnya siap pakai dalam hitungan beberapa detik saja setelah dihidupkan
Menggunakan prosesor Intel Core i3, i5, atau i7 generasi kedua (Sandy Bridge) jenis ULV (Ultra Low Voltage) yang membuatnya memiliki performa tinggi dengan daya tahan baterai minimum 5 jam saat dipakai beraktivitas.

Aspire S3: Ultrabook dengan kelebihan tersendiri
Apabila standar sebuah ultrabook sudah terlihat menawan, Anda akan lebih terpana dengan Aspire S3. Ultrabook yang satu ini memiliki beragam kelebihan yang membuatnya berbeda dari Ultrabook standar, bahkan dibandingkan dengan beberapa Ultrabook yang belum diluncurkan.

SPESIFIKASI Ultrabook Acer Aspire S3:
Prosesor: 2nd-generation Core i3, i5, i7 ultra-low voltage CPU
Layar: 13.3-inch HD LED, 1366 x 768
Konektor: 2x USB 2.0, HDMI-out port
Storage: Hybrid 320 GB HDD + 20 GB SSD (sebagai cache drive)
Card reader: mendukung SD Card dan MultiMediaCards
Webcam: Integrated Acer Crystal Eye 1.3MP camera and microphone
Konektivitas: Acer InviLink Nplify 802.11 b/g/n Wi-Fi CERTIFIED, Bluetooth 4.0 + HSR
Audio: Dolby Home Theater v4, combo audio jack
OS: Windows 7 Home Premium
Bodi: Magnesium-Aluminum alloy chassis and a lid with a fingerprint-free metal finish
Keyboard: Full-size Acer FineTip chiclet keyboard

Dimensi dan Desain
Dimensi Aspire S3 tergolong jauh lebih tipis dibandingkan acuan dasar sebuah Ultrabook. Aspire S3 memiliki ketebalan hanya 13mm di sisi depan dan hanya 17mm di sisi paling tebalnya (belakang). Bobot Ultrabook dengan layar 13.3” ini juga hanya berkisar 1,35Kg. Ini berarti Aspire S3 memiliki berat yang serupa dengan sebuah netbook 10” dan ketebalan yang tak berbeda jauh dengan sebuah tablet PC.

Desain tipis dan ringan pada Aspire S3 ini tidak disertai dengan pengecilan komponen input (pointing device dan keyboard). Anda bisa tetap menikmati keyboard chiclet berukuran normal dan pointing device (touch pad) dengan permukaan luas. Touchpad yang digunakan pada Aspire S3 memang berukuran besar dengan desain minimalis. Anda tidak akan menemui tombol untuk klik kanan dan kiri. “Klik kiri” bisa dilakukan dengan menekan touchpad sedikit lebih dalam. Sementara “klik kanan” dilakukan dengan menekan sudut kanan bawah dari touch pad ini lebih dalam. Sebuah penataan yang memungkinkan permukaan touchpad berukuran besar dengan kenyaman pakai maksimal.

Instant-on dan instant connect
Berakhirlah sudah masa di mana kita selalu melakukan shutdown notebook untuk mengirit baterai. Saat menggunakan Ultrabook, Anda tidak perlu mematikan semua aplikasi saat menyudahi sebuah sesi penggunaan. Anda cukup menutup Ultrabook saja dan membiarkan proses sleep bekerja. Saat Ultrabook diaktifkan, dalam hitungan beberapa detik saja, Windows sudah langsung hidup dan semua aplikasi langsung dapat digunakan.

Fitur instant-on pada Aspire S3 akan berbeda dengan standar sebuah Ultrabook. Apabila Ultrabook pada umumnya menjalankan proses instant-on saat tombol power (atau tombol keyboard lainnya) ditekan, Aspire S3 akan langsung hidup saat Anda membukanya. Proses instant-on pada Aspire S3 ini berlangsung kurang dari 2 detik (dari kondisi sleep). Praktis, pada saat layar sudah terbuka pada posisi yang dikehendaki, Anda sudah bisa langsung mengoperasikannya.

Setelah melewati masa 8 jam dalam kondisi sleep, Aspire S3 akan memasuki tahap deep sleep untuk menghemat baterai lebih lanjut lagi. Dari kondisi deep sleep ini, Aspire S3 hanya membutuhkan waktu kurang dari 6 detik saja untuk dapat dioperasikan. Kondisi ini masih jauh lebih cepat dibandingkan proses startup atau wake-up sebuah notebook biasa, yang kencang sekalipun.

Satu hal lagi yang unik dari fitu instant-on ini adalah instant-connect. Apabila sebelum masuk ke fase sleep, Aspire S3 sudah terkoneksi ke wifi, pada saat hidup dengan instant-on ultrabook ini langsung sudah terkoneksi ke wifi juga. Jadi, selain langsung hidup, aplikasi langsung siap sedia digunakan, konektivitas jaringan pun sudah langsung bisa dipakai.

Daya Tahan Baterai
Daya tahan baterai Aspire S3 pada kondisi sleep dan deep sleep juga tergolong lama. Apabila memasuki kondisi sleep (30 menit tanpa aktivitas) Aspire S3 mampu mempertahankan daya dalam baterainya hingga 30 hari. Sedangkan dalam kondisi deep sleep (setelah 480 menit tidak ada aktivitas), Aspire S3 mampu mempertahankan daya baterainya hingga 50 hari.

Desain unibody pada Aspire S3 memang tidak mengizinkan Anda mengganti sendiri baterainya. Akan tetapi, dengan daya tahan baterai yang sangat baik (hingga 6 jam untuk versi harddisk dan 7 jam untuk versi SSD), rasanya Anda memang tidak akan membutuhkan baterai cadangan. Patut diingat, karena menggunakan metode instant-on, Anda tidak perlu melakukan proses shut-down. Anda cukup menutup ultrabook ini dan membiarkannya masuk ke dalam fase sleep yang akan mempertahankan daya baterai hingga puluhan hari.

Proses instant-on juga akan mengirit penggunaan baterai, karena sistem tidak perlu melalui proses startup yang lama dan menguras daya. Sementara itu, metode pengisian baterai pada notebook Acer yang terkenal efektif dan ramah terhadap baterai juga diimplementasikan pada Aspire S3. Hal ini yang menjamin integritas baterai dalam jangka waktu yang panjang.

Prosesor dan performa
Prosesor yang digunakan Aspire S3 adalah Intel Core i3, i5, atau i7 Ultra Low Voltage generasi kedua (Sandy Bridge). Performa yang ditawarkannya tidak jauh berbeda dibandingkan Core i3, i5, atau i7 generasi kedua versi mobile (untuk notebook). Hal ini disebabkan proses fabrikasi 32nm dan arsitektur Sandy Bridge yang sudah sangat efisien dalam menyuguhkan performa tinggi. Selain itu, tersedianya VGA Intel HD terbaru di dalam prosesor ini akan membuatnya mampu menjalankan film Full HD (bahkan beberapa film sekaligus) dengan mudah. Bahkan, beberapa game 3D mainstream dapat dimainkan dengan sistem VGA ini.

Storage: 2 Pilihan Pandai
Sarana penyimpanan (storage) Aspire S3 pun tergolong unik. Ada dua pilihan yang tersedia: SSD atau harddisk. Untuk versi SSD, sudah tentu performanya tinggi dan proses instant-on menjadi hal yang cukup wajar. Untuk versi harddisk (320GB), Aspire S3 sebenarnya juga menggunakan SSD 20GB yang dipakai untuk meningkatkan performa storage secara keseluruhan. Instant-on menjadi sangat cepat dengan adanya SSD tambahan ini. Sementara, performa sistem secara keseluruhan, juga meningkat karena SSD tersebut digunakan untuk cache utama dalam proses baca-tulis. Metode yang sama sudah diimplementasikan pada sistem desktop berbasis Sandy bridge dengan chipset terkini, yang menghasilkan peningkatan performa storage secara signifikan.

Dengan metode di atas, Aspire S3 (versi hard disk) memadukan performa sebuah SSD dengan kapasitas SSD yang besar, tanpa mengorbankan harga jualnya. Hal ini yang sangat menarik dan jarang ditemui pada ultrabook lainnya.

Pengujian Kinerja
Sebagai wakil dari segala pengujian kinerja yang dianggap valid oleh beragam institusi IT dan para produsen, kami menggunakan SYSmark 2007 sebagai acuan. Program ini adalah perpaduan dari berbagai software yang umum digunakan seperti Microsoft Office dan beragam program produk Adobe. Untuk pengujian ini, Ultrabook Aspire S3 yang digunakan adalah varian Core i5 dengan harddisk 320GB.

Skor SYSmark 2007 yang cukup tinggi ini membuat Aspire S3 seakan tidak menggunakan sebuah prosesor ULV. Performa Aspire S3 dengan Core i5 ULV generasi kedua ini benar-benar bisa diandalkan untuk pekerjaan berat sekalipun.

Pengujian daya tahan baterai dengan Mobilemark 2007
Benchmark Suite ini merupakan perpaduan yang serupa dengan SYSmark 2007. Hanya saja, software ini sudah diatur sedemikian rupa untuk melakukan simulasi pekerjaan sehari-hari secara terus-menerus hingga baterai terkuras habis. Untuk pengujian ini, Ultrabook Aspire S3 yang digunakan adalah varian Core i5 dengan harddisk 320GB.

Dari hasil pengujian Mobilemark 2007, Aspire S3 mampu bertahan hidup 355 menit atau hampir 6 jam. Dengan kemampuan ini, dikombinasikan dengan instant-on dan daya tahan baterai dalam kondisi sleep yang sangat panjang, Aspire S3 layakmenjadi teman Anda di perjalanan. Tentu saja, pengalaman Anda dengan daya tahan baterai bisa bervariasi, bergantung pada pola pemakaian. Dalam kondisi penggunaan aplikasi yang lebih ringan, Anda bisa saja memperoleh daya tahan baterai yang lebih lama.

Performa multimedia: Audio dan Video
Memutar video fullHD tetap kami ujikan, meski dengan penggunaan Intel HD3000 pada prosesornya, Aspire S3 seharusnya tidak akan mengalami masalah berarti. Dalam pengujian, selain kami bisa melihat bahwa video fullHD (1080p) bisa diputar dengan mudah, penggunaan prosesor pun tergolong amat rendah.

Youtube adalah salah satu sumber paling populer untuk memperoleh hiburan dalam bentuk video streaming. Menjalankan video berkualitas tinggi dari Youtube sering memberikan masalah untuk beberapa tipe notebook lawas dan netbook tentunya. Acer Aspire S3 dapat dengan mudah melakukan streaming video berdefinisi tinggi dari Youtube, tanpa ada masalah dengan performa hardware-nya. Tentu saja, untuk melakukan ini Anda harus juga didukung dengan konektivitas internet yang cukup mumpuni.

Notebook mungil biasanya memiliki speaker mungil. Efeknya, jangankan berbicara soal kualitas suara, untuk mendengarkan suara yang dihasilkan saja sudah cukup susah karena speaker kurang nyaring. Hal ini tidak ditemui pada Aspire S3. Tata suara Dolby sudah melengkapi sound system-nya. Kelantangan speaker pun hanya bisa ditandingi beberapa notebook PC berukuran besar. Intinya, pengguna Aspire S3 tidak akan membutuhkan speaker portabel untuk meningkatkan volume suara speaker-nya.

Performa Gaming
Untuk game, meski Ultrabook tidak dirancang untuk bermain game, kami tetap mencobanya. Beberapa game 3D mainstream seperti FIFA, PES, dan starcraft tetap dapat dimainkan dengan cukup mulus dengan Ultrabook ini. Hasil yang menggembirakan, mengingat notebook dengan dimensi kecil jarang ada yang dirancang untuk bisa digunakan bermain game.

Tentu saja, dengan Aspire S3 Anda juga bisa memainkan social games seperti yang tersedia di facebook dan bahkan game yang ada dalam appup.com. Jadi, apabila Anda ingin mengisi waktu luang saat menunggu teman atau klien di sebuah café, arahkan saja browser ke facebook dan lanjutkan petualangan Anda dengan Aspire S3.

Ultrabook Aspire S3: Kencang, kapasitas besar, dan terjangkau
Lupakan semua spesifikasi dan hasil pengujian di atas dan gunakan Ultrabook ini dalam keseharian Anda. Hasilnya, Anda akan memperoleh perpaduan yang unik antara kenyamanan pakai tablet dan kemampuan produktivitas yang tinggi. Aspire S3 akan langsung hidup dan siap pakai, kapan pun Anda membutuhkannya, nyaris tanpa waktu tunggu. Hal ini akan sangat menyenangkan apabila Anda sedang berada di depan klien yang menantikan presentasi Anda, bukan?

Sementara itu, saat hendak diperlakukan sebagai sebuah kuda beban, Aspire S3 dengan performanya akan mampu memuaskan seorang desainer yang sedang bekerja di luar ruangan. Software pengolah gambar terberat saat ini pun akan bisa digunakan dengan cukup nyaman. Bila perlu, Anda bahkan bisa mengedit atau mengkonversi video dengan cepat! Semua ini berkat tersedianya kemampuan dasar dari prosesor Sandy Bridge kelas atas.

Jadi, jika Anda menginginkan kemudahan dan kenyamanan sebuah tablet dengan performa sebuah notebook kelas atas, Ultrabook Aspire S3 adalah pilihan yang paling tepat. Anda tidak perlu lagi membawa sebuah notebook dan tablet PC untuk memperoleh kelebihan dari keduanya. Terlebih lagi, Aspire S3 hadir dengan kapasitas penyimpanan data yang besar, tanpa mengorbankan performa dan harga pun tetap terjangkau.